Minggu, 08 November 2015

Tugas Manajemen Pendidikan mengenai Permasalahan belajar siswa yang dapat menghambat kegiatan belajar siswa dan penanganannya


PERMASALAHAN BELAJAR SISWA YANG MENGHAMBAT PROSES PEMBELAJARAN DAN PENANGANANNYA
Makalah untuk memenuhi tugas
Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampuh : Yuna Mumpuni, S.Pd, M.M.Pd


       183885_156133961108646_8212323_n.jpg
Kelas 2B
·         Dewi Kartika Sari              (112080046)


Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Ekonomi
Universitas Swadaya Gunung Jati
Tahun 2012/2013         
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................             i
KATA PENGANTAR................................................................................               ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................             1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................             1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................             2
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Permasalahan belajar siswa………………………………............                3
2.2  Macam-macam masalah belajar pada siswa..................................                 4
2.3  Hal yang menentukan siswa mengalami masalah belajar...........                    5
2.4  Partisipasi dari pendidik  dalam mengatur kondisi belajar siswa.....              6
2.5  Penanganan terhadap masalah belajar siswa……......................                    7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................             10
3.2 Saran……………………………………………………………...               10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................                11






i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah Swt karena atas ridho dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Permasalahan belajar siswa yang dapat menghambat kegiatan belajar siswa dan penanganannya”.
Alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan moral dari berbagai pihak. Maka dari itu saya ucapkan Terima Kasih kepada Yuna Mumpuni, S.Pd, M.M.Pd selaku dosen pembimbing saya yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari dari makalah yang saya buat ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga saya mengharap kritik dan saran dapat pembaca berikan agar pembuatan makalah ini terlihat sedikit sempurna.
Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat bagi kita semua, khususnya para mahasiswa FKIP pendidikan ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati, sebagai bahan pembelajaran dalam mata kuliah Manajemen Pendidikan.

Cirebon, 18 Desember 2013

                                                                                                                              Penyusun




ii



BAB I PENDAHULUAN
1.1.        Latar Belakang
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai “Permasalahan belajar siswa yang dapat menghambat kegiatan belajar siswa dan penanganannya”, yang sangat berperan penting dalam perkembangan masyarakat khususnya bagi kalangan pelajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa.
Masalah belajar pada siswa merupakan suatu hambatan yang nyata terjadi dan bahkan sering terjadi di lingkungan sekolah. Dengan adanya masalah belajar pada siswa, maka siswa akan merasa bahwa kegiatan belajar menjadi tidak nyaman karena terjadi masalah terhadap siswa yang mungkin menyangkut pada psikologis maupun psikisnya. Maka dari itu saya selaku calon guru mulai menyadari akan adanya hal tersebut yang mana mungkin akan menghambat kegiatan belajar mengajar yang akan saya hadapi di kemudian hari. Saya berusaha mempelajari masalah belajar yang ada pada diri siswa dan mengkajinya sebagai bahan pembelajaran dan penelitian saya agar saya dapat lebih memahami karakter sifat siswa dan paling tidak berusaha untuk mmengurangi masalah belajar pada siswa tersebut.
1.2  Rumusan Masalah
Makalah ini berjudul Permasalahan belajar siswa yang dapat menghambat kegiatan belajar siswa dan penanganannya. Adapun yang menjadi ruang lingkup permasalahan dalam pembahasan makalah ini meliputi:
a.       Apakah yang menjadi Permasalahan belajar pada siswa?
b.      Sebutkan Macam-macam masalah belajar pada siswa?
c.       Kapan kita dapat menentukan bahwa siswa yang kita didik mengalami masalah belajar?
d.      Bagaimana Partisipasi dari pendidik  dalam mengatur kondisi belajar siswa?
e.       Bagaimana cara Penanganan terhadap masalah belajar siswa?
1.3  Tujuan
Tujuan saya menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan. Selain itu untuk memberikan informasi serta menambah pengetahuan atau wawasan kepada para mahasiswa mengenai Permasalahan belajar siswa yang dapat menghambat kegiatan belajar siswa dan penanganannya , terutama tentang : (a) Permasalahan belajar siswa, (b) Macam-macam masalah belajar pada siswa, (c) Hal yang menentukan siswa yang mengalami masalah belajar, (d) Partisipasi dari pendidik  dalam mengatur kondisi belajar siswa, (e) Penanganan terhadap masalah belajar siswa.












                                                                                                  




BAB II PEMBAHASAN
          
          2.1 Permasalahan Belajar Siswa
Aktifitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat, terkadang semangatnya tinggi, tetapi juga sulit untuk mengadakan konsentrasi.
Demikian kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktifitas belajar. Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individu inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku dikalangan anak didik. dalam keadaan di mana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar.
Adapun masalah-masalah kesulitan belajar yang di alami individu/siswa antara lain sebagai berikut : (a)Merasa kurang senang terhadap mata pelajaran tertentu, yaitu ketika tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran, akan menimbulkan kesulitan belajar yang tidak ada minatnya, mungkin tidak sesuai dengan bakatnya sesuai dengan kecakapannya, tidak sesuai dengan tipe-tipenya yang khusus, maka anak akan mengalami masalah pada dirinya, karena hal itu, pelajaran tidak dapat dicerna atau diproses dalam otak, akibatnya timbul kesulitan yang kesemuanya itu timbul karena tidak adanya minat pada anak tersebut. (b)Merasa sulit memahami mata pelajaran, Anak yang IQ-Nya tinggi dapat menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi. Anak yang normal  (90-110) dapat menamatkan Sekolah  tepat pada waktunya. Mereka yang memiliki IQ antara 110-140 dapat digolongkan anak yang cerdas dan memiliki IQ 140 keatas, tergolong genius, golongan ini mempunyai potensi untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi, jadai semkin tingginya IQ-nya seseorang, akan makin cerdas pula. Sementara mereka yang mempunyai IQ dari 90 tergolong lemah mental.  Anak semcam inilah yang banyak mengalami kesulitan belajar, oleh karena itu orang tua atau pembimbing harus memiliki perhatian terhadap tingkat IQ anak dengan meminta bantuan seseorang  psikologi  agar dapat melayani anak atau murid. (c)Merasa malas untuk mengerjakan tugas, Motivasi sebagai faktor batin berfungsi menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya, akan semakin besar tingkat kesusksesan belajarnya. Seorang yang kuat motivasinya akan semakin giat berusaha dengan gigih, tidak mau menyerah, giat belajar untuk meningkatkan prestasi, atau untuk memecahkan masalah. Sebaliknya, seorang anak yang motivasinya lemah akan tampak acuh, akibatnya banyak mengalami kesulitan belajar. Layanan dan fungsi layanan yang di gunakan untuk siswa atau individu yang mengalami kesulitan belajar.
     2.2 Macam-macam masalah belajar siswa
Kesulitan belajar siswa mencakup pengertian yang luas, diantaranya : (a) learning disorder; (b) learning disfunction; (c) underachiever; (d) slow learner, dan (e) learning diasbilities. Di bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut.
a.       Learning Disorder atau kekacauan belajar, adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.
b.      Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa
 tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.
c.       Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi
 intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 – 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah.
d.      Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar
sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
e.       Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya. Bila diamati, ada sejumlah siswa yang mendapat kesulitan dalam mencapai hasil belajar secara tuntas dengan variasi dua kelompok besar. Kelompok pertama merupakan sekelompok siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan, akan tetapi sudah hampir mencapainya. Siswa tersebut mendapat kesulitan dalam menetapkan penguasaan bagian-bagian yang sulit dari seluruh bahan yang harus dipelajari.
Jenis dan tingkat kesulitan yang dialami oleh siswa tidak sama karena secara konseptual berbeda dalam memahami bahan yang dipelajari secara menyeluruh. Perbedaan tingkat kesulitan ini bisa disebabkan tingkat pengusaan bahan sangat rendah, konsep dasar tidak dikuasai, bahkan tidak hanya bagian yang sulit tidak dipahami, mungkin juga bagian yang sedang dan mudah tidak dapat dukuasai dengan baik.
     2.3 Hal yang menentukan siswa mengalami masalah belajar
Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya, baik aspek psikomotorik, kognitif, konatif maupun afektif .
Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar, antara lain :
a. Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yang dimilikinya.
b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajar, tapi nilai yang diperolehnya selalu rendah
c. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.
d. Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.
e. Menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam atau pun di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, dan sebagainya.
f. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti : pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu. Misalnya dalam menghadapi nilai rendah, tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal, dan sebagainya.
     2.4 Partisipasi dari pendidik  dalam mengatur kondisi belajar siswa
Menghadapi masalah itu, ada kecendrungan tidak semua siswa mampu memecahkannya sendiri. Seseorang mungkin tidak mengetahui cara yang baik untuk memecahkan masalah sendiri. Ia tidak tahu apa sebenarnya masalah yang dihadapi. Ada pula seseorang yang tampak seolah tidak mempunyai masalah, padahal masalah yang dihadapinya cukup berat.
Atas kenyataan itu, semestinya sekolah harus berperan turut membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa. Seperti diketahui, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal sekurang-kurangnya memiliki 3 fungsi utama. Pertama fungsi pengajaran, yakni membantu siswa dalam memperoleh kecakapan bidang pengetahuan dan keterampilan. Kedua, fungsi administrasi, dan ketiga fungsi pelayanan siswa, yaitu memberikan bantuan khusus kepada siswa untuk memperoleh pemahaman diri, pengarahan diri dan integrasi sosial yang lebih baik, sehingga dapat menyesuaikan diri baik dengan dirinya maupun dengan lingkungannya.
Setiap fungsi pendidikan itu, pada dasarnya bertanggung jawab terhadap proses pendidikan pada umumnya. Termasuk seorang guru yang berdiri di depan kelas, bertanggung jawab pula atau melekat padanya fungsi administratif dan fungsi pelayanan siswa. Hanya memang dalam pendidikan, pada dasarnya sulit memisahkan secara tegas fungsi yang satu dengan fungsi yang lainnya, meskipun pada setiap fungsi tersebut mempunyai penanggung jawab masing-masing. Dalam hal ini, guru atau pembimbing dapat membawa setiap siswa kearah perkembangan individu seoptimal mungkin dalam hubungannya dengan kehidupan sosial serta tanggung jawab moral. Salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh guru dalam melaksanakan tugas dan peranannya ialah kegiatan evaluasi.
    2.5 Penanganan terhadap masalah belajar siswa
Sebagai seorang pendidik, guru diharapkan dapat membimbing dan mendorong siswa auntuk mengatasi berbagai masalah belajar yang dialami siswa. Agar bimbingan belajar lebih terarah dalam upaya membantu siswa dalam mengatasi masalah belajar, maka perlu diperhatikan langkah-langkah berikut :
a.       Identifikasi
Identifikasi adalah suatu kegiatan yang diarahkan untuk menemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar, yaitu mencari informasi tentang siswa dengan melakukan kegiatan berikut :
1)     Data dokumen hasil belajar siswa
2)     Menganalisis absensi siswa di dalam kelas
3)     Mengadakan wawancara dengan siswa
4)     Menyebar angket untuk memperoleh data tentang permasalahn belajar
5)     Tes untuk memperoleh dat tentang kesulitan belajar atau permasalahan yang sedang dihadapi
b. Diagnosis
Diagnosis adalah keputusan atau penentuan mengenai hasil dari pengolahan data tentang siswa yang mengalami kesulitan belajar dan jenis kesuliatn yang dialami siswa. Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut :
1)     Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar siswa
2)     Keputusan mengenai faktor-faktor yang menjadi sumber sebab-sebab kesulitan          belajar.
3)     Keputusan mengenai jenis mata pelajaran apa yang mengalami kesulitan belajar Kegiatan diagnosis dapat dilakukan dengan cara :
·         Membandingkan nilai prestasi individu untuk setiap mata pelajaran dengan rata-rata nilai seluruh individu.
·         Membandingkan prestasi dengan potensi yang dimiliki oleh siswa tersebut.
·         Membandingkan nilai yang diperoleh dengan batas minimal tujuan yang diharapkan.
c.       Prognosis
Prognosis merujuk pada aktivitas penyusunan rencana atau program yang diharapkan dapt membantu mengatasi masalah kesulitan belajar siswa . prognosis ini dapat berupa :
1)     Bentuk treatmen yang harus diberikan
2)     Bahan atau materi yang diperlukan
3)     Metode yang akan digunakan
4)     Alat bantu belajar mengajar yang diperlukan
5)     Waktu kegiatan dilaksanakan
d. Terapi atau pemberian bantuan
Terapi disini adalah pemeberian bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan program yang telah disusun pada tahap prognosis . Bentuk terapi yang dapat diberikan antara lain melalui :
1)     Bimbingan belajar kelompok
2)     Bimbingan belajar individual
3)     Pengajaran remedial
4)     Pemberian bimbingan pribadi
5)     Alih tangan kasus
d. Tindak lanjut atau follow up
Tindak lanjut atau follow up adalah usaha untuk mengetahui keberhasilan batuna yang telah diberikan kepada siswa dan tindak lanjutnya yang didasari haisl evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan dalam upaya pemeberian bimbingan .









BAB III
PENUTUP
      3.1 Kesimpulan
Dengan timbulnya masalah belajar terhadap proses belajar siswa maka sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai seorang calon guru untuk memikirkan lebih serius dan tetunya mencari jalan keluar dari permasalahan ini.
Memang sudah biasa jika kita mendengar bahwa masalah belajar timbul dimanapun dan pasti ada saja siswa di setiap sekoah yang mengalami hal tersebut. Namun dengan adanya hal tersebut seharusnya menjadi pekerjaan rumah yang harus kita mampu untuk selesaikan dan tangani, atau paling tidak jika tidak bisa dihilangkan, kita mampu untuk menguranginya.
Penanganan terhadap masalah belajar siswa harus kita cari jalan keluarnya dengan melakukan suatu penelitian awal terhadap siswa yang mengalami masalah belajar tersebut, slanjutnya kita harus mengidentifikasi apakah penyebab dari timbulnya masalah belajar tersebut, selanjutnya lakukan bimbingan terhadap siswa yang mengalami masalah dengan cara yang telah kita tentukan sebelumnya untuk memecahkan masalah tersebut, jika memang penanganan masalah ini masih saja tidak menemui titik temu, maka kita dapat menyerahkannya kembali kepada orang tua atau wali dan menyerahkan kembali tanggung jawabnya.
      3.2 Saran
Saya selaku penyusun makalah mengenai Permasalahan belajar siswa yang dapat menghambat kegiatan belajar siswa dan penanganannya, mengakui masih banyak kesalahan ataupun kekurangan baik secara sadaar ataupun tidak, saya berharap semoga makalah ini bisa bermafaat untuk kita semua serta dimohon partisipasi akan saran dan kritik tentang makalah ini agar saya dapat memperbaikinya. Sumber pembuatan makalah ini kami ambil dari internet dan buku-buku panduan, sedangkan sumber permasalahan tema saya ambil dari pemikiran saya mengenai masa depan pendidikan Indonesia saat ini dan masa yang akan dating, sehingga bersifat umum.
DAFTAR PUSTAKA























Tidak ada komentar:

Posting Komentar