PERMASALAHAN
BELAJAR SISWA YANG MENGHAMBAT PROSES PEMBELAJARAN DAN PENANGANANNYA
Makalah untuk memenuhi tugas
Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampuh : Yuna Mumpuni, S.Pd, M.M.Pd
Kelas 2B
·
Dewi Kartika Sari (112080046)
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Ekonomi
Universitas Swadaya Gunung Jati
Tahun 2012/2013
DAFTAR
ISI
DAFTAR
ISI................................................................................................. i
KATA
PENGANTAR................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang.................................................................................. 1
1.2
Rumusan
Masalah............................................................................. 1
1.3
Tujuan
Penulisan............................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Permasalahan belajar siswa………………………………............ 3
2.2 Macam-macam masalah belajar pada siswa.................................. 4
2.3 Hal yang menentukan siswa mengalami masalah
belajar........... 5
2.4 Partisipasi
dari pendidik dalam mengatur kondisi belajar siswa..... 6
2.5 Penanganan terhadap masalah belajar siswa……...................... 7
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan....................................................................................... 10
3.2
Saran……………………………………………………………... 10
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................ 11
i
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah Swt karena
atas ridho dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Permasalahan belajar siswa yang dapat menghambat kegiatan belajar siswa dan
penanganannya”.
Alhamdulillah makalah ini dapat
diselesaikan berkat dukungan dan bantuan moral dari berbagai pihak. Maka dari
itu saya ucapkan Terima Kasih kepada Yuna Mumpuni, S.Pd, M.M.Pd selaku dosen
pembimbing saya yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari dari makalah yang saya
buat ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga saya mengharap kritik dan
saran dapat pembaca berikan agar pembuatan makalah ini terlihat sedikit
sempurna.
Demikian makalah ini saya buat semoga
bermanfaat bagi kita semua, khususnya para mahasiswa FKIP pendidikan ekonomi
Universitas Swadaya Gunung Jati, sebagai bahan pembelajaran dalam mata kuliah
Manajemen Pendidikan.
Cirebon, 18 Desember 2013
Penyusun
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam
makalah ini penulis akan membahas mengenai “Permasalahan belajar siswa yang
dapat menghambat kegiatan belajar siswa dan penanganannya”, yang sangat
berperan penting dalam perkembangan masyarakat khususnya bagi kalangan pelajar
untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa.
Masalah
belajar pada siswa merupakan suatu hambatan yang nyata terjadi dan bahkan
sering terjadi di lingkungan sekolah. Dengan adanya masalah belajar pada siswa,
maka siswa akan merasa bahwa kegiatan belajar menjadi tidak nyaman karena
terjadi masalah terhadap siswa yang mungkin menyangkut pada psikologis maupun
psikisnya. Maka dari itu saya selaku calon guru mulai menyadari akan adanya hal
tersebut yang mana mungkin akan menghambat kegiatan belajar mengajar yang akan
saya hadapi di kemudian hari. Saya berusaha mempelajari masalah belajar yang
ada pada diri siswa dan mengkajinya sebagai bahan pembelajaran dan penelitian
saya agar saya dapat lebih memahami karakter sifat siswa dan paling tidak
berusaha untuk mmengurangi masalah belajar pada siswa tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
Makalah
ini berjudul Permasalahan belajar siswa yang dapat menghambat kegiatan belajar
siswa dan penanganannya. Adapun yang menjadi ruang lingkup permasalahan dalam
pembahasan makalah ini meliputi:
a. Apakah yang menjadi Permasalahan
belajar pada siswa?
b. Sebutkan Macam-macam masalah belajar pada siswa?
c. Kapan kita dapat menentukan bahwa siswa yang kita didik
mengalami masalah belajar?
d. Bagaimana Partisipasi dari
pendidik dalam mengatur kondisi belajar siswa?
e. Bagaimana cara Penanganan terhadap masalah belajar
siswa?
1.3
Tujuan
Tujuan saya menulis
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan. Selain
itu untuk memberikan informasi serta menambah pengetahuan atau wawasan kepada
para mahasiswa mengenai Permasalahan belajar siswa yang dapat menghambat
kegiatan belajar siswa dan penanganannya , terutama tentang : (a) Permasalahan belajar siswa, (b) Macam-macam
masalah belajar pada siswa, (c) Hal yang menentukan siswa yang mengalami
masalah belajar, (d) Partisipasi dari pendidik dalam mengatur kondisi belajar siswa, (e) Penanganan terhadap masalah belajar siswa.
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Permasalahan Belajar Siswa
Aktifitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung
secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat
cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal
semangat, terkadang semangatnya tinggi, tetapi juga sulit untuk mengadakan
konsentrasi.
Demikian kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktifitas belajar. Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individu inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku dikalangan anak didik. dalam keadaan di mana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar.
Demikian kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktifitas belajar. Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individu inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku dikalangan anak didik. dalam keadaan di mana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar.
Adapun masalah-masalah kesulitan belajar yang di alami individu/siswa
antara lain sebagai berikut : (a)Merasa kurang senang terhadap mata pelajaran
tertentu, yaitu ketika tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu
pelajaran, akan menimbulkan kesulitan belajar yang tidak ada minatnya, mungkin
tidak sesuai dengan bakatnya sesuai dengan kecakapannya, tidak sesuai dengan
tipe-tipenya yang khusus, maka anak akan mengalami masalah pada dirinya, karena
hal itu, pelajaran tidak dapat dicerna atau diproses dalam otak, akibatnya
timbul kesulitan yang kesemuanya itu timbul karena tidak adanya minat pada anak
tersebut. (b)Merasa sulit memahami mata pelajaran, Anak yang IQ-Nya tinggi
dapat menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi. Anak yang normal
(90-110) dapat menamatkan Sekolah tepat pada waktunya. Mereka yang
memiliki IQ antara 110-140 dapat digolongkan anak yang cerdas dan memiliki IQ
140 keatas, tergolong genius, golongan ini mempunyai potensi untuk dapat
menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi, jadai semkin tingginya IQ-nya
seseorang, akan makin cerdas pula. Sementara mereka yang mempunyai IQ dari 90
tergolong lemah mental. Anak semcam inilah yang banyak mengalami
kesulitan belajar, oleh karena itu orang tua atau pembimbing harus memiliki perhatian
terhadap tingkat IQ anak dengan meminta bantuan seseorang psikologi
agar dapat melayani anak atau murid. (c)Merasa malas untuk
mengerjakan tugas, Motivasi sebagai faktor batin berfungsi menimbulkan,
mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik
tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya, akan semakin
besar tingkat kesusksesan belajarnya. Seorang yang kuat motivasinya akan
semakin giat berusaha dengan gigih, tidak mau menyerah, giat belajar untuk
meningkatkan prestasi, atau untuk memecahkan masalah. Sebaliknya, seorang anak
yang motivasinya lemah akan tampak acuh, akibatnya banyak mengalami
kesulitan belajar. Layanan dan fungsi layanan yang di gunakan untuk siswa
atau individu yang mengalami kesulitan belajar.
2.2 Macam-macam masalah belajar siswa
Kesulitan
belajar siswa mencakup
pengertian yang luas, diantaranya : (a)
learning disorder; (b) learning disfunction; (c) underachiever; (d) slow
learner, dan (e) learning diasbilities. Di bawah ini akan diuraikan dari
masing-masing pengertian tersebut.
a. Learning
Disorder
atau kekacauan belajar, adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu
karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami
kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya
terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan,
sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang
dimilikinya. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti
karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar
menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.
b. Learning
Disfunction
merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa
tidak berfungsi dengan baik, meskipun
sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental,
gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang
memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola
volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak
dapat menguasai permainan volley dengan baik.
c. Under
Achiever mengacu
kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi
intelektual yang tergolong di atas normal,
tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites
kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ =
130 – 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat
rendah.
d. Slow
Learner atau
lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar
sehingga ia membutuhkan waktu yang
lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi
intelektual yang sama.
e.
Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu
pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga
hasil belajar di bawah potensi intelektualnya. Bila diamati, ada sejumlah siswa
yang mendapat kesulitan dalam mencapai hasil belajar secara tuntas dengan
variasi dua kelompok besar. Kelompok pertama merupakan sekelompok siswa yang
belum mencapai tingkat ketuntasan, akan tetapi sudah hampir mencapainya. Siswa
tersebut mendapat kesulitan dalam menetapkan penguasaan bagian-bagian yang
sulit dari seluruh bahan yang harus dipelajari.
Jenis dan tingkat kesulitan yang dialami oleh siswa tidak
sama karena secara konseptual berbeda dalam memahami bahan yang dipelajari
secara menyeluruh. Perbedaan tingkat kesulitan ini bisa disebabkan tingkat
pengusaan bahan sangat rendah, konsep dasar tidak dikuasai, bahkan tidak hanya
bagian yang sulit tidak dipahami, mungkin juga bagian yang sedang dan mudah
tidak dapat dukuasai dengan baik.
2.3 Hal yang menentukan siswa mengalami
masalah belajar
Siswa yang mengalami kesulitan
belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai
gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya, baik aspek psikomotorik,
kognitif, konatif maupun afektif .
Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala
kesulitan belajar, antara lain :
a. Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata
nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yang dimilikinya.
b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah
dilakukan. Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajar, tapi nilai yang
diperolehnya selalu rendah
c. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya
dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.
d. Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh
tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.
e. Menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti membolos,
datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam atau
pun di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan
belajar, dan sebagainya.
f. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti :
pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam
menghadapi situasi tertentu. Misalnya dalam menghadapi nilai rendah, tidak
menunjukkan perasaan sedih atau menyesal, dan sebagainya.
2.4 Partisipasi dari pendidik dalam mengatur kondisi belajar siswa
Menghadapi masalah itu, ada
kecendrungan tidak semua siswa mampu memecahkannya sendiri. Seseorang mungkin
tidak mengetahui cara yang baik untuk memecahkan masalah sendiri. Ia tidak tahu
apa sebenarnya masalah yang dihadapi. Ada pula seseorang yang tampak seolah
tidak mempunyai masalah, padahal masalah yang dihadapinya cukup berat.
Atas kenyataan itu, semestinya sekolah
harus berperan turut membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa. Seperti
diketahui, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal sekurang-kurangnya
memiliki 3 fungsi utama. Pertama fungsi pengajaran, yakni membantu siswa dalam
memperoleh kecakapan bidang pengetahuan dan keterampilan. Kedua, fungsi
administrasi, dan ketiga fungsi pelayanan siswa, yaitu memberikan bantuan
khusus kepada siswa untuk memperoleh pemahaman diri, pengarahan diri dan
integrasi sosial yang lebih baik, sehingga dapat menyesuaikan diri baik dengan
dirinya maupun dengan lingkungannya.
Setiap fungsi pendidikan itu, pada
dasarnya bertanggung jawab terhadap proses pendidikan pada umumnya. Termasuk
seorang guru yang berdiri di depan kelas, bertanggung jawab pula atau melekat
padanya fungsi administratif dan fungsi pelayanan siswa. Hanya memang dalam
pendidikan, pada dasarnya sulit memisahkan secara tegas fungsi yang satu dengan
fungsi yang lainnya, meskipun pada setiap fungsi tersebut mempunyai penanggung
jawab masing-masing. Dalam hal ini, guru atau pembimbing dapat membawa setiap
siswa kearah perkembangan individu seoptimal mungkin dalam hubungannya dengan
kehidupan sosial serta tanggung jawab moral. Salah satu kegiatan yang harus
dilaksanakan oleh guru dalam melaksanakan tugas dan peranannya ialah kegiatan
evaluasi.
2.5 Penanganan terhadap masalah belajar
siswa
Sebagai seorang pendidik, guru diharapkan dapat membimbing dan mendorong
siswa auntuk mengatasi berbagai masalah belajar yang dialami siswa. Agar
bimbingan belajar lebih terarah dalam upaya membantu siswa dalam mengatasi
masalah belajar, maka perlu diperhatikan langkah-langkah berikut :
a. Identifikasi
Identifikasi
adalah suatu kegiatan yang diarahkan untuk menemukan siswa yang mengalami
kesulitan belajar, yaitu mencari informasi tentang siswa dengan melakukan
kegiatan berikut :
1)
Data dokumen hasil belajar siswa
2)
Menganalisis absensi siswa di dalam kelas
3)
Mengadakan wawancara dengan siswa
4)
Menyebar angket untuk memperoleh data tentang permasalahn belajar
5)
Tes untuk memperoleh dat tentang kesulitan belajar atau permasalahan yang
sedang dihadapi
b. Diagnosis
Diagnosis adalah keputusan atau penentuan mengenai hasil dari pengolahan
data tentang siswa yang mengalami kesulitan belajar dan jenis kesuliatn yang
dialami siswa. Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut :
1)
Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar siswa
2)
Keputusan mengenai faktor-faktor yang menjadi sumber sebab-sebab kesulitan belajar.
3)
Keputusan mengenai jenis mata pelajaran apa yang mengalami kesulitan belajar Kegiatan
diagnosis dapat dilakukan dengan cara :
·
Membandingkan nilai prestasi individu untuk
setiap mata pelajaran dengan rata-rata nilai seluruh individu.
·
Membandingkan prestasi dengan potensi yang
dimiliki oleh siswa tersebut.
·
Membandingkan nilai yang diperoleh dengan batas
minimal tujuan yang diharapkan.
c. Prognosis
Prognosis merujuk pada aktivitas penyusunan rencana atau program yang
diharapkan dapt membantu mengatasi masalah kesulitan belajar siswa . prognosis
ini dapat berupa :
1)
Bentuk treatmen yang harus diberikan
2)
Bahan atau materi yang diperlukan
3)
Metode yang akan digunakan
4)
Alat bantu belajar mengajar yang diperlukan
5)
Waktu kegiatan dilaksanakan
d. Terapi
atau pemberian bantuan
Terapi disini adalah pemeberian bantuan kepada anak yang mengalami
kesulitan belajar sesuai dengan program yang telah disusun pada tahap prognosis
. Bentuk terapi yang dapat diberikan antara lain melalui :
1)
Bimbingan belajar kelompok
2)
Bimbingan belajar individual
3)
Pengajaran remedial
4)
Pemberian bimbingan pribadi
5)
Alih tangan kasus
d. Tindak
lanjut atau follow up
Tindak lanjut atau follow up adalah usaha untuk mengetahui keberhasilan
batuna yang telah diberikan kepada siswa dan tindak lanjutnya yang didasari
haisl evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan dalam upaya pemeberian bimbingan
.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dengan timbulnya masalah belajar
terhadap proses belajar siswa maka sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai
seorang calon guru untuk memikirkan lebih serius dan tetunya mencari jalan
keluar dari permasalahan ini.
Memang sudah biasa jika kita
mendengar bahwa masalah belajar timbul dimanapun dan pasti ada saja siswa di
setiap sekoah yang mengalami hal tersebut. Namun dengan adanya hal tersebut
seharusnya menjadi pekerjaan rumah yang harus kita mampu untuk selesaikan dan
tangani, atau paling tidak jika tidak bisa dihilangkan, kita mampu untuk
menguranginya.
Penanganan terhadap masalah
belajar siswa harus kita cari jalan keluarnya dengan melakukan suatu penelitian
awal terhadap siswa yang mengalami masalah belajar tersebut, slanjutnya kita
harus mengidentifikasi apakah penyebab dari timbulnya masalah belajar tersebut,
selanjutnya lakukan bimbingan terhadap siswa yang mengalami masalah dengan cara
yang telah kita tentukan sebelumnya untuk memecahkan masalah tersebut, jika
memang penanganan masalah ini masih saja tidak menemui titik temu, maka kita
dapat menyerahkannya kembali kepada orang tua atau wali dan menyerahkan kembali
tanggung jawabnya.
3.2 Saran
Saya selaku
penyusun makalah mengenai Permasalahan belajar siswa yang dapat menghambat
kegiatan belajar siswa dan penanganannya, mengakui masih banyak kesalahan
ataupun kekurangan baik secara sadaar ataupun tidak, saya berharap semoga
makalah ini bisa bermafaat untuk kita semua serta dimohon partisipasi akan
saran dan kritik tentang makalah ini agar saya dapat memperbaikinya. Sumber
pembuatan makalah ini kami ambil dari internet dan buku-buku panduan, sedangkan
sumber permasalahan tema saya ambil dari pemikiran saya mengenai masa depan
pendidikan Indonesia saat ini dan masa yang akan dating, sehingga bersifat
umum.
http://id.wikipedia.org/wiki/DefinisiMasalahBelajar
http://viarviorviera.blogspot.com/2012/06/yunitasarimanalu.html
http://viarviorviera.blogspot.com/2012/06/yunitasarimanalu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar