SIKLUS
AIR DI ALAM
Makalah
untuk memenuhi tugas Ilmu Alamiah Dasar
Dosen
: Dr. Amran Jaenudin, Ir. Ms
Disusun
oleh :
Dewi
Kartika Sari (112080046) 2B
Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan Ekonomi
Universitas
Swadaya Gunung Jati
Tahun
2013/2014
DAFTAR
ISI
Daftar
Isi
................................................................................................. i
Kata
Pengantar
........................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
............................................................................. iii
1.2
Rumusan Masalah
........................................................................ iii
1.3
Tujuan Penulisan
.......................................................................... iv
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Siklus Air
.................................................................. 1
2.2 Sifat dari Air…………………………………………………… 1
2.3 Jenis Siklus Air………………………………………………... 4
2.4 Proses Siklus Air……........................
….................................... 5
2.5 Manfaat dari Siklus Air................................................................ 6
2.6 Dampak Siklus Air terhadap
kehidupan……………………….. 9
2.7 Pandangan Islam mengenai Siklus
Air………………………… 12
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
.................................................................................. 16
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................ 17
i
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah Swt karena
atas ridho dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Siklus
Air di Alam”.
Alhamdulillah makalah ini dapat
diselesaikan berkat dukungan dan bantuan moral dari berbagai pihak. Maka dari
itu saya ucapkan Terima Kasih kepada Pak Amran selaku dosen pembimbing kami
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari dari makalah yang saya
buat ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga kami mengharap kritik dan
saran dapat pembaca berikan agar pembuatan makalah ini terlihat sedikit
sempurna.
Demikian makalah ini kami buat semoga
bermanfaat bagi kita semua, khususnya para mahasiswa FKIP pendidikan ekonomi
Universitas Swadaya Gunung Jati, sebagai bahan pembelajaran dalam mata kuliah
Ilmu Alamiah Dasar.
Cirebon, 22 Maret 2014
Penyusun
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai “Siklus Air di Alam”, yang tentu sangat berperan penting bagi
kelangsungan hidup, baik manusia, hewan ataupun tumbuhan yang ada di bumi. Dengan
adanya air, maka makhluk hidup tentu dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya
yang berkaitan dengan konsumsi, produksi maupun distribusi air terhadap dirinya
maupun lingkungannya.
Peredaran air di alam sangat
mempengaruhi proses sirkulasi air, dimana air yang pada awalnya berasal dari
atmosfir dan akan menuju ke bumi melalui proses terjadinya hujan dan terus
terjadi secara berulang-ulang selama berlangsungnya kehidupan manusia di muka
bumi. Turunnya hujan tersebut merupakan salah satu bentuk rezeki yang diberikan
oleh Sang Pencipta, yang akan berguna bagi mahluk hidup dalam proses
kehidupannya. Contohnya pada musim tanam, tumbuhan memerlukan air untuk
berkembang dan berbuah, begitu juga dengan kelangsungan hidup manusia dan
hewan. Namun seharusnya kita sebagai
mahluk hidup yang dikaruniai akal dan pikiran, harus lebih peka terhadap hal
tersebut. Dengan memanfaatkan penggunaan sebaik mungkin, sesuai kebutuhan dan
menjaga lingkungan yang berkaitan dengan proses siklus air di alam.
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini berjudul Siklus Air di Alam.
Adapun yang menjadi ruang lingkup permasalahan dalam pembahasan makalah ini
meliputi:
a. Apakah yang dimaksud dengan air dan siklus air?
b. Bagaimana sebenarnya sifat-sifat dari Air?
c. Sebutkan jenis-jenis dari Siklus Air?
d. Bagaimanakah Proses terjadinya Siklus Air?
e. Apakah manfaat dari adanya Siklus Air bagi
kehidupan ?
iii
f. Jelaskan dampak dari adanya Siklus Air
terhadap kehidupan?
g. Bagaimana
Pandangan Islam mengenai Siklus Air?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan kami menulis makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Selain itu untuk
memberikan informasi serta menambah pengetahuan atau wawasan kepada para
mahasiswa mengenai masalah yang ada dalam Siklus Air di Alam, terutama tentang
: (a) Pengertian dari air, siklus air,(b) Sifat-sifat dari Air, (c) Jenis-jenis
dari Siklus Air, (d) Proses
terjadinya Siklus Air, (e) Manfaat dari Siklus Air, (f) Dampak Siklus Air
terhadap kehidupan, (g) Pandangan Islam mengenai Siklus Air.
iv
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Siklus Air
Air
adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi
hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia
di bumi. Menurut Sayyid Qutb, Air adalah dasar dari suatu kehidupan dan
merupakan satu unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan hingga manusia pun
menantikan kedatangannya.
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Hidrologi berasal dari bahasa Yunani, Hydrologia, yang berarti "ilmu
air". Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya
(cairan, padat, gas) pada, dalam atau diatas permukaan tanah termasuk di
dalamnya adalah penyebaran daur dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimia,
serta hubungannya dengan unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri.
Siklus hidrologi menurut Suyono
(2006) adalah air yang menguap ke udara dari permukaan tanah dan laut, berubah
menjadi awan sesudah melalui beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai hujan
atau salju ke permukaan laut atau daratan. Sedangkan siklus hidrologi menurut
Soemarto (1987) adalah gerakan air laut ke udara, yang kemudian jatuh ke
permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya
mengalir ke laut kembali.
2.2 Sifat-sifat dari Air
Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci
proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air sebagai zat cair mempunyai
sifat-sifat tertentu, diantaranya adalah :
a.
Air akan Menempati Ruang dan Mempunyai Massa
Air mempunyai sifat menempati ruang,contohnya air yang
dituangkan pada gelas maka air itu akan menempati ruang dalam gelas, begitu
juga air yang dituangkan kedalam botol maka air akan menempati ruangan dari
botol.
b.
Permukaan Air yang Tenang Selalu Datar
Permukaan air selalu datar jika air dalam keadaan diam dan tenang. Berbeda dengan partikel gas yang tidak akan bisa diam dan tenang. Sifat Air yang datar ini biasanya dimanfaatkan untuk mengetahui kedataran suatu benda. Misalnya, pekerja bangunan mengukur kedataran bangunan dengan menggunakan selang plastik bening yang kecil dan berisi air. Alat pengukur kedataran suatu tempat tersebut dinamakan Waterpass. Waterpass sangat mudah digunakan dan umumnya digunakan berdasarkan padad gelembung udara di dalam tabung kaca kecil yang berisi air.
Permukaan air selalu datar jika air dalam keadaan diam dan tenang. Berbeda dengan partikel gas yang tidak akan bisa diam dan tenang. Sifat Air yang datar ini biasanya dimanfaatkan untuk mengetahui kedataran suatu benda. Misalnya, pekerja bangunan mengukur kedataran bangunan dengan menggunakan selang plastik bening yang kecil dan berisi air. Alat pengukur kedataran suatu tempat tersebut dinamakan Waterpass. Waterpass sangat mudah digunakan dan umumnya digunakan berdasarkan padad gelembung udara di dalam tabung kaca kecil yang berisi air.
c.
Air Mengalir dari Tempat yang Tinggi ke Tempat yang
Lebih Rendah.
Air hujan yang jatuh di atap rumah mengalir dari tempat yang
tinggi (genting) ke tempat yang lebih rendah. Air yang berasal dari gunung akan
mengalir ke sungai dan akhirnya menuju ke laut. Gunung merupakan dataran yang
tinggi sedangkan laut adalah dataran yang paling rendah. Hal ini disebabkan
letak pegunungan lebih tinggi daripada laut. Namun, ada juga air yang mengalir
dari tempat rendah ke tempat tinggi. Hanya saja, ini bukan merupakan sifat air
karena dibantu oleh dorongan atau tenaga benda lain. Contohnya air mancur dan
lain-lain.
d.
Air dapat Melarutkan berbagai Zat
Air adalah pelarut yang penting karena dapat melarutkan zat-zat
tertentu. Yang dimaksud larut dalam air, yaitu dapat menyatu dengan air. Sifat
tersebut dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
e.
Air Menekan ke Segala Arah
Air akan menekan seluruh benda yang bersentuhan dengan air.
Salah satu contoh lain adalah beratnya tubuh seorang penyelam yang akan
menyelami sebuah lautan. Tentu saja iya, karena makin dalam permukaan air makin
besar juga tekanan yang dihasilkan oleh air tersebut. Di bawah laut tekanan air
akan menekan dengan kuat penyelam, jika mereka masuk terlalu dalam. Itulah
sebabnya, para penyelam harus memakai pakaian dan alat khusus untuk melindungi
tubuh mereka dari tekanan air.
f.
Air Meresap Melalui Celah-Celah Kecil
Sifat air yang lain adalah air dapat meresap melalui celah-celah
kecil. Celah-celah kecil itu disebut pori-pori. Ada benda yang mempunyai celah-celah
kecil (pori-pori) sehingga air
dapat meresap melalui celah-celah kecil tersebut. Peristiwa ini disebut Kapilaritas. Air dapat meresap di suatu
benda bergantung pada jenis benda yang diresapinya. Ada benda yang tidak
memiliki celah-celah kecil atau pori pori. Contohnya adalah kaca, porselen,
seng , dan plastik. Benda yang tidak
mempunyai celah- celah kecil disebut benda kedap air.Air tidak akan bisa
meresap pada benda kedap air tersebut.
g.
Air dapat berubah Wujud
Air dapat berubah wujud atau berubah bentuk. Air dapat ditemui
dalam tiga wujud, yaitu cair, padat, dan gas.
Berikut gambar perubahan wujud
tersebut :
h.
Kegunaan Air yang bergerak dalam kehidupan
sehari-hari.
Air yang bergerak dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai alat angkut, pembangkit tenaga
listrik, serta sarana olahraga dan rekreasi.
Air
dapat mengangkut kayu-kayu atau perahu yang melewati sebuah sungai dengan
mengikuti arus aliran air. Kayu-kayu tersebut diikat membentuk sebuah rakit dan
akan hanyut mengikuti aliran sungai. Air dapat dijadikan sebagai pembangkit
tenaga listrik dikarenakan oleh adanya tenaga gerak yang dimiliki oleh air.
Contohnya adalah air terjun dan kincir air. Air sebagai Sarana Olahraga dan
Rekreasi. Gerakan air yang mampu bergerak dimanfaatkan oleh peselancar, arung
jeram, maupun berenang dan seluncur air.
2.3 Jenis Siklus Air
Dalam realitanya ternyata siklus air memiliki
beberapa hal yang membedakan dari jenis satu dengan yang lainnya, sehingga
dijelaskan dan diketahui bahwa air mengalami perputaran atau siklus yang
dibedakan menjadi tiga jenis. Berikut ini adalah macam-macam
dan tahapan
Proses Siklus Air :
1. Siklus Pendek / Siklus
Kecil, prosesnya antara lain
:
a. Air laut menguap menjadi
uap gas karena panas matahari
b. Terjadi kondensasi dan
pembentukan awan
c. Turun hujan di permukaan
laut
2. Siklus Sedang
a. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas
matahari
b. Terjadi kondensasi
c. Uap bergerak oleh tiupan
angin ke darat
d. Pembentukan awan
e. Turun hujan di permukaan
daratan
f. Air mengalir di sungai
menuju laut kembali
3. Siklus Panjang / Siklus
Besar
a. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas
matahari
b.Uap air mengalami sublimasi
c. Pembentukan awan yang
mengandung kristal es
d. Awan bergerak oleh tiupan
angin ke darat
e. Pembentukan awan
f. Turun salju
g. Pembentukan gletser
h. Gletser mencair membentuk
aliran sungai
i. Air mengalir di sungai
menuju darat dan kemudian ke laut
2.4. Proses terjadinya
Siklus Air
Pemanasan
air laut oleh
sinar matahari merupakan
kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan
secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi
dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan
gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapa
presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang
kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai
tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang
berbeda, antara lain yang
pertama adalah Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di
sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan
jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan
turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es. Yang kedua adalah Infiltrasi
/ Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah
dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat
aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah
permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.dan yang ketiga adalah Air
Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan
danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran
permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada
daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama
yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
2.5
Manfaat dari Siklus Air
Siklus hidrologi ini merupakan siklus
alami yang banyak mengandung manfaat. Manfaat siklus hidrologi diantaranya :
a. Wash Biosfer
Biosfer
merupakan tempat hidup makhluk hidup tumbuhan, hewan termasuk manusia. Biosfer
terdiri dari litosfer (batuan/daratan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara).
Dalam perjalanannya siklus hidrologi melewati ke tiga tempat tersebut, yaitu
litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Air merupakan pelarut universal yang sangat
baik, apa yang apa yang dilalui akan dilarut oleh air, kecuali cairan seperti
minyak. Pada saat pertama kali air mengalami siklus hidrologi, air sungai,
laut, danau, dsb mengalami penguapan. Hasil penguapan merupakan air yang
relatif bersih. Air bersih ini sebagai bahan dasar untuk mencuci biosfer.
Ketika perjalanan ke atmosfer, air akan
melarut partikel debu, gas (NOx, SOx),
aerosol, fume, fog dsb, demikian juga ketika air menjadi titik air awan ataupun
presipitasi. Semua yang ada di atmosfer dilarutkan dan diikat oleh air untuk
dibawa ke permukaan bumi, sehingga
atmosfera menjadi bersih alami. Awan di atmosfer merupakan air yang bermuatan
listrik sehingga pertemuan awan yang satu dengan lainnya menimbulkan kilat
maupun petir. Petir sangat bermanfaat untuk terjadinya fiksasi sehingga
terbentuk N2 yang berguna pada siklus Nitrogen. Sebelum
mencapai permukaan tanah air hujan sebagian
mengenai dedaunan yang telah tertutup debu atau partikel Pb pada
tanaman di jalan raya, debu kapur pada daerah industri kapur, semen, dsb akan
terbersihkan, sehingga daun dapat melalukan fotosintesis dengan sempurna,
stomata daun akan terbuka, penguapan daun menjadi tidak terganggu. Demikian
juga perlakukan terhadap atap rumah. Bentuk dan posisi daun beraneka ragam,
sangat mempengaruhi jatuhnya air hujan ke tanah. Air hujan yang jatuh ke bumi
dengan kekuatan gravitasi tertentu akan membuka sebagian tipis lapisan topsoil.
Air yang jatuh di daratan sebagian mengalami perkolasi masuk dalam tanah
sebagai air tanah dan sebagian lagi sebagai air permukaan (run off). Pada saat
mengalir, air akan melarutkan unsur-unsur mineral yang terdapat pada batuan
tanah. Air di permukaan akan melarutkan unsur hara pada permukaan tanah,
termasuk sisa atau kelebihan kegiatan pertanian, permukiman dan industri. Ketika
air sungai masuk daerah permukiman, air akan melarutkan limbah domestic,
misalnya detergen, minyak, ekskreta, sampah, dll. Ketika memasuki daerah
pertanian sisa-sisa pupuk dilarutkan, pestisida, dsb. Masuk daerah industri
akan melarutkan limbah industri, misalnya minyak, pewarna, amoniak, dsb.
Sedangkan air tanah baik air tanah bebas ataupun air tanah tertekan mengalir
menuju lautan dengan melarutkan mineral batuan yang ada pada tanah.Semua aliran
air akhirnya terhenti pada danau atau laut. Endapan-endapan mineral yang
berlebihan menimbulkan air laut penuh dengan unsur-unsur mineral, salah satunya
garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin. Bahan bawaan air lainnya
akan diendapkan secara berlahan di dasar laut. Unsur-unsur hara batuan tanah
akan di dorong dengan gelombang laut menuju pantai sehingga terbentuk delta
daratan yang subur. Bahan-bahan unsur pencemaran yang terbawa air secara
alaminya akan terdegradasi dengan sendiri selama tidak melebihi ambang batas
kemampuan air atau air akan melakukan mekanisme pencucuian dirinya sendiri.
b. Water Move Position
Jumlah air di bumi relatif stabil, tidak bertambah tidak
berkurang, hanya posisi / tempat dan kualitasnya yang berubah. Air secara
keseluruhan yang ada di dunia sebanyak 1.362.000.000 km3, yang terdiri
samudra (97,2%), es/gleser (2,15%), air tanah (0,61%), air permukaan (0,05%),
danau air tawar (0,009%), laut / danau asin (0,008%), sungau, atmosfera, dll
(0,073%) (Lamb James C dalam Juli Soemirat, 1996, 79). Jadi
air yang dapat dimanfaatkan langsung sekitar 2,8% air di dunia.
Secara teoritis semua air di bumi kondisinya statis, oleh karena
panas matahari, panas bumi, tinggi rendah permukaan bumi, sehingga air bergerak
mengikuti hokum siklus hidrologi. Secara langsung siklus hidrologi memutar atau
memindahkan air dari berbagai tempat. Semula di daratan, di lautan, dipindahkan
ke udara, ke tanah dsb. Pada
masing-masing tempat / posisi air memiliki kemanfaatan yang berbeda-beda,
tergantung dari kemampuan manusia mendayagunakan. Menurut Lamb James C (Juli
Soemirat, 1996, 79), air yang ikut sirkulasi siklus hidrologi hanya 521.000 km3/th(0,038% total keseluruhan air). Sirkulasi air
dalam proses siklus hidrologi pada evaporasi/penguapan sebanyak 521.000 km3 /th
yang berasal dari 84% evaporasi lautan dan 14% evaporasi daratan, namun ketika
presipitasi yang jatuh ke lautan 80% dan 20% jatuh ke daratan. Dibanding antara
proporsi evaporasi dan presipitasi di daratan ada beda 6% atau sekitar 31.260
km3/th. Keadaan tersebut dikarenakan di daratan terdapat gunung-gunung
dan bukit-bukit dataran tinggi yang dapat menahan awan dan terjadi kondesasi
serta presipitasi di daerah pegunungan, sehingga air akan mengaliri sungai dan
air bawah tanah menuju dataran rendah sampai ke laut. Di dataran rendah yang
datar dan lautan secara acak adalah seimbang antara evaporasi dan presipitasi.
Kondisi kelebihan presipitasi dari evaporasi tersebut seimbang dengan air
sungai atau air bawah yang mengalir sampai menuju atau masuk ke laut (Juli
Soemirat, 1996, 79).
c. Water Suply
Air yang ikut
sirkulasi siklus hidrologi hanya 521.000 km3/th, yang berarti 1,427.1015
liter/hari. Bila penduduk bumi 6
milyar dan kebutuhan air 200 liter/hari,
maka akan membutuhkan air 1,2.1012 liter/hari, sedangkan air yang ikut sirkulasi sebesar 1,427.1015
liter/hari. Jadi masih ada kelebihan air
yang dimanfaatkan oleh tumbuhan dan hewan lainnya yang tidak akan mengganggu
kondisi air yang sedang mengalir di sungai, air bawah tanah, danau, dan
keberadaan laut. Dalam sirkulasi hidrologi, air melalui berbagai tempat.
Terutama di daratan baik yang melalui permukaan atau bawah tanah. Berdasarkan
hitungan di atas jumlah air sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan manusia,
hewan ataupun tumbuhan. Namun memang tiap daerah berbeda-beda kualitas dan
kauntitasnya, ada kekurangan, kecukupan dan kelebihan, tetapi secara total
masih sangat mencukupi. Penduduk pegunungan tidak perlu menuju laut untuk
memenuhi kebutuhan airnya, cukup menanti hujan atau aliran permukaan atau
mengambil di pancuran atau di telaga. Pendudukan perkotaan yang datar, cukup
mengambil air dari air bawah tanah atau menjernihkan dari air permukaan. Semua
kebutuhan air tercukupi baik dari segi jumlah maupun tempatnya.
d. Resource Life
Air merupakan
kebutuhan mutlak setiap makluk hidup. Tanpa ada air mustahil ada kehidupan. Setelah bumi terbentuk, kemudian mendingin mengkerut, mulai terbentuk
air yang mengisi keriput-keriput bumi. Titik air baru terbentuk sebagai
aktifitas gunung berapi. Air saat itu masih tawar dan belum ada kehidupan. Kemudian karena
adanya panas matahari, panas bumi dan sifat air mulailah terbentuk penguapan, awan, hujan, air tanah, sungai
danau, dan laut, sehingga sempurnalah siklus hidrologi.
Kehidupan pertama kali terbentuk dari
adanya petir dari pertemuan dua awan, yang mengenai permukaan air tawar, sinar
ultra violet, panas dan sinar radiasi (Hendro Darmodjo, 1984/1985, 4). Saat itu
mulailah terbentuk unsur-unsur kehidupan dan akhirnya terbentuk mahkluk
sederhana di dasar air tawar. Kemudian secara evolusi terjadilah makhluk seperti
sekarang ini.Sampai sekarang air merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan
dari suatu makhluk hidup atau kehidupan. Suatu mikroorganisme, bijian kurang
dapat berkembang atau tidak aktif dalam kondisi kering tidak ada air, ketika
air ada bijian mulai tumbuh,
mikroorganisme mulai aktif. Bahkan pada litosfer yang kering kerontang,
hampir dapat dipastikan kehidupan di sana berjalan lamban, kurang beraktifitas,
lambat berkembang, namun begitu ada air semua kehidupan menunjukkan jati
dirinya sebagai makhluk hidup.
e. Resource Energy
Siklus hidrologi memungkin air hujan jatuh di pegunungan
atau dataran tinggi. Oleh karena gravitasi air mengalir menuju tempat yang
rendah. Perbedaan ketinggian daratan yang dilalui air akan
mengakibatkan kekuatan air untuk mengalir lebih kuat, semakin tinggi menuju ke
rendah semakin kuat kekuatan air.
Kekuatan air tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Pada kekuatan yang cukup oleh penduduk
dimanfaatkan untuk memutar kincir, menumbuk, sedangkan pada kekuatan yang besar
dapat digunakan untuk memutar turbin penghasil listrik yang dapat dinikmati di rumah
kita saat ini.
f. Obyek Wisata
Kabut di pegunungan, air terjun, awan yang tebal, hujan
gerimis, danau, aliran sungai, sungai bawah tanah, stalaktit, stalakmit, mata air, sumur artesis, gelombang
laut, semuanya merupakan bagian dari siklus hidrologi. Keadaan itu semua
terbentuk oleh adanya siklus hidrologi ribuan tahun, dan sekarang keindahannya
dapat dijadikan obyek wisata yang menarik. Dapat dibayangkan bila air tidak
mengalir mengikuti siklus hidrologi, semua keadaan tersebut di atas tidak akan
ada.
2.6 Dampak
Siklus Air terhadap Lingkungan
Program
Kegiatan Untuk Meningkatkan atau Memperbaiki Daur Air Salah satu cara manusia
dalam upaya memperbaiki daur ulang air di bumi adalah sebagai berikut:
1. Dengan menjaga sanitasi lingkungan,
terutama pada pengolahan limbah. Fungsi utama pengolahan limbah adalah memecah
kotoran dan menghapus mikroba berbahaya dari air. Limbah tanaman juga memiliki
peran untuk bermain dalam menghilangkan bahan kimia berbahaya dari air. Campur
tangan manusia dalam siklus hidrologi dapat menyebabkan masalah yang sama dan
terkait. Misalnya, pengalihan air sungai untuk irigasi banjir memiliki dampak
besar pada tabel air tanah setempat, dengan mengisi kembali akuifer secara
lokal oleh kebocoran dari kanal dan sawah irigasi, seperti irigasi banjir telah
memberikan cara untuk irigasi sprinkler selama beberapa dekade
terakhir.Dibagian padat penduduk dunia, air melewati sistem sanitasi merupakan
proporsi yangsubstansial dari aliran air di sungai. Hal ini untuk mencegah
terjadinya pencemaran air permukaan dan air tanah yang sangat berguna bagi
kehidupan manusia ataupun mahluk hidup lain.
2. Penggunaan bahan kimia dengan
bijaksana, supaya tidak mencemari lingkungan. Hal ini sangat penting karena
bahan kimia menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan baik
tanah, udara maupun air.
3. Melakukan eksploitasi atau
pertambangan dengan bijaksana dan mengutamakan atau mengedepankan pelestarian
lingkungan.
4. Pembuatan waduk untuk menghindari
kekeringan pada waktu musim kemarau dan untuk menampung kelebihan air di
waktu musim hujan tiba.
5. Pengalihan air untuk pembangkit
listrik tenaga air.
6. Melakukan penghijauan pada daerah
resapan air dan Stop Illegal Logging, penebangan hutan secara serampangan dan
terus menerus akan berakibat fatal terhadap siklus daur air, dimana air hujan
yang jatuh ke lahan yang telah gundul tidak mampu lagi deserap oleh tanah,
sehingga suplai air tanah lama kelamaan akan berkurang. Hutan yang telah gundul
menjadi pemicu terjadinya bencana alam, seperti banjir bandang, dan tanah
longsor. Tidak kah kita merasa iba terhadap saudara-saudara kita yang
7. Pembuatan teras dalam pengelolaan
lahan dapat meningkatkan laju infiltrasi dan
menurunkan aliran permukaan.
Vegetasi yang ditanam dan serasah yang dihasilkannya akan meningkatkan
kekasaran permukaan tanah, sehingga menurunkan laju aliran permukaan dan
akhirnya menurunkan energi gerusannya terhadap tanah. Penurunan laju aliran
permukaan akan menurunkan jumlah erosi yang terjadi. Pembuatan waduk atau dam
untuk mengendalikan banjir dapat mengancam kelestarian biota air. Aliran air
yang masuk ke dalam waduk dan membawa hara mineral akibat erosi di bagian hulu
sungai, dapat meningkatkan kandungan hara dalam waduk. Peningkatan hara mineral
akan memacu pertumbuhan ganggang yang menimbulkan peristiwa etrofikasi dan pada
akhirnya mengancam kelestarian biota perairan tersebut. Penjelasan tentang
etrofikasi dibahas dalam bagian konservasi tanah dan air.
Dampak positif peran manusia dalam daur air
1. Skala besar manipulasi manusia air
secara signifikan mengubah pola global debit
sungai Perubahan yang dihasilkan di permukaan laut,
salinitas laut, dan dalam sifat biofisik dari permukaan tanah pada akhirnya
dapat menghasilkan umpan balik iklim.Regulasi manusia dari aliran sungai dan
vegetasi kering telah mengurangi limpasan sungai sekitar 324 km/tahun.
Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan menurunkan permukaan laut sebesar
0,8 mm /tahun. Angka ini mewakili fraksi yang signifikan dari kenaikan
permukaan laut yang diamati dari 1-2 mm / tahun, tetapi berlawanan ar ah. Jadi,
kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan, permukaan laut akan naik
lebih cepat dari sebenarnya.
2. Mayoritas manusia yang mempengaruhi
proses siklus air di darat. Penyimpanan air di waduk pertambangan air tanah,
irigasi, urbanisasi, pembakaran, deforestasi, pemanfaatan lahan basah.
Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan menurunkan permukaan laut, kalau
bukan karena pengalihan manusia dari limpasan, permukaan laut akan naik lebih
cepat dari sebenarnya.
Dampak negatif manusia dalam daur air
1. Penebangan hutan secara berlebihan
yang mengakibatkan pengaruh terhadap jumlah resapan air kedalam tanah. hutan
yang gundul tidak akan dapat menyerap air sehingga ketika hujan turun air akan
mengalir langsung kelaut. karena tidak ada resapan yang terjadi karena hutan
gundul, akibatnya laposan atas tanah dan humus terkikis oleh air yang
mengalir.Terbukanya permukaan tanah menyebabkan kapasitas intersepsi hujan
menurun drastis, hujan yang jatuh langsung memukul permukaan tanah dan
memecahkan matriks tanah menjadi partikel tanah yang kecil‐kecil. Sebagian dari partikel tanah
menutup pori tanah dan memadatkan permukaan tanah, sehingga menurunkan
kapasitas infilitasi. Dengan menurunnya kapasitas infiltrasi maka jumlah aliran
permukaan meningkat dan jumlah aliran air yang menuju ke bawah permukaan untuk
mengisi air tanah berkurang. Aliran permukaan menjadi energi yang dapat
menggerus partikel tanah di permukaan dan mengangkutnya ke tempat lain sebagai
bagian dari proses erosi.
2. Pembagunan pemukiman yang tidak
memperhatikan aspek lahan serapan air,
akibatnya lahan yang seharusnya menjadi tempat serapan air
menjadi tertutupi pemukiman, dimana dipastikan sebagian besar halaman pemukiman
di tutup oleh jalanan, semen/beton.
3. Untuk keuntungan dalam hal bisnis,
ekonomi, dan sosialisasi masyarakat hutan-hutan banyak di tebangi dan lahan-lahan
baru yang telah terbuka di alih fungsikan menjadi lahan industri, perumahan,
atau lahan pertanian.
2.7 Pandangan Islam mengenai Siklus Air
Al-Qur’an telah menyebutkan proses siklus air, dan juga bagaimana
terjadinya
dengan sangat detail. Penyebutan itu pun sesuai
dengan ilmu pengetahuan modern.
Pada saat ayat-ayat ini turun, mayoritas
orang masih berkeyakinan bahwa yang
menurunkannya adalah dewa hujan.
Peran Penting Matahari
Allah
swt. berfirman:
وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا
“Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari).” [An-Naba’:
13].
Cahaya dan panas
matahari bertanggung-jawab dalam menguapkan air ke udara, dan membentuk angin.
Peran Angin
Allah
swt. berfirman:
وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ
مَاءً
“Dan Kami telah
meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuhan, awan) dan Kami turunkan hujan dari
langit.” [Al-Hijr: 22].
Angin yang menggiring
awan, mengawinkan ion-ion dalam awan sehingga bisa turun hujan.
Pembentukan Awan
Allah swt. berfirman:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ
بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ
وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ
جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ
فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا
بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ
“Tidakkah kamu melihat
bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya,
kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar
dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari
langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung… maka
ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan
dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu
hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” [An-Nur: 43].
Cadangan Air Tanah
Allah
swt. berfirman:
فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا
أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ
“Dan Kami turunkan hujan
dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah
kamu yang menyimpannya.” [Al-Hijr: 22].
Air tersimpan dalam bumi
ratusan tahun, tapi tidak rusak. Berbeda dengan kalau kita yang menyimpannya.
Distribusi Air
Allah
swt. berfirman:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً
فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُخْتَلِفًا
أَلْوَانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ
مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى
لِأُولِي الْأَلْبَابِ
“Apakah kamu tidak
memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka
diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air
itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya… lalu ia menjadi kering lalu
kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur
berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” [Az-Zumar: 21].
Setelah turun, air tidak
hilang begitu saja. Tapi diserap bumi, lalu keluar dalam bentuk mata air.
Dedaunan tidak selamanya hijau, air yang dikandungnya harus kembali mengalami
siklus. Daun yang kering itu setelah proses ribuan tahun akan berubah menjadi
minyak.
Peran Penting Sungai
Allah
swt. berfirman:
وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا
مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا
“Dan Dialah yang
membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang
lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang
menghalangi.” [Al-Furqan: 53].
Sungai yang mensuplai
air laut, sumber air terbesar yang diuapkan ke udara. Tanpa adanya sungai, laut
pun akan kering, dan tidak akan ada uap air yang terbang ke udara. Dari lautlah
air akan diuapkan.
Peran Gunung
Allah
swt. berfirman:
وَجَعَلْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ شَامِخَاتٍ وَأَسْقَيْنَاكُمْ مَاءً
فُرَاتًا
Dan Kami jadikan padanya
gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air yang tawar?”[
Al-Mursalat: 77].
Gunung berperan dalam
pembentukan awan, sehingga daerah pengunungan adalah daerah yang paling sering
disirami hujan. Selain itu, gunung berfungsi dalam menyimpan dan
mendistribusikan air.
Hukum Alam yang Akurat
Allah
swt. berfirman:
وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي
الْأَرْضِ وَإِنَّا عَلَى ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ
“Dan Kami turunkan air
dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air Itu menetap di bumi,
dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.” [Al-Mu’minun:
18].
Kata (بقدر) menunjukkan
sistem dan akurasi. Semua proses turunnya hujan itu terjadi dengan teori yang
sangat akurat. Ada sedikit ketimpangan, akan berpengaruh kepada bencana. Tidak
ada istilah curah hujan yang yang terlalu besar. Karena ayat di atas
menyebutkan bahwa air yang diturunkan hujan sama dengan air yang diuapkan ke
langit. Tidak ada istilah berlebihan, karena semua sudah diukur oleh Allah swt.
Terjadinya banjir pada sebuah negeri adalah karena kesalahan yang dibuat tangan
manusia sendiri. (msa/dakwatuna)
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Siklus Air merupakan salah satu fenomena
alam yang terjadi dibumi, dimana
terjadinya perputaran daur air secara terus-menerus yang berlangsung
sampai kehidupan mahluk hidup di muka bumi.
Banyak para ilmun yng meneliti kegiatan
daur air atau siklus air di alam untuk meneliti dan mencari ilmu tentanf
fenomena-fenomena yang terjadi di alam. Hal tersebut wajar dilakukan oleh
manusia, karena manusia dikaruniai akal dan pikiran oleh Allah untuk digunakan
sebaik mungkin, salah satunya dengan mencari ilmu dan mengobati rasa
keingintahuan manusia yang terus bermunculan, sehingga setelah ia mengetahuinya
ia harus mensyukuri atas kekuasaan Allah segala yang ada di langit dan bumi
seisinya dapat diatur sedemikian rupa, yang mana hal tersebut hanya dapat
dilakukan oleh Sang Pencipta dan Maha Kuasa yaitu Alaah Swt.
Semua fenomena alam mengenai siklus air
telah banyak tertulis dalam kitab suci kita umat islam, yaitu kitab suci
Al-Qur’an, didalam Al-Qur’an dibahas tentang proses terjadinya siklus air,
kegunaan bagi mahluk hidup, kerusakan atas ulah manusia dan lainnya. Dimana hal
tersebut jika kita kaji lagi merupakan petujuk dari Allah bagi umat manusia
sebagai satu-satunya mahluk yang diciptakan dengan akal dan pikirannya untuk
berperan sebagai khalifah yang melakukan tugasnya dengan mengolah alam dan
melindunginya dari kerusakan-kerusakan yang mungkin sebenarnya dilakukan oleh
manusia-manusia itu sendirian.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar