Senin, 16 November 2015

Tugas Ilmu Alamiah Dasar mengenai Siklus Air di Alam


SIKLUS AIR DI ALAM
Makalah untuk memenuhi tugas Ilmu Alamiah Dasar
Dosen : Dr. Amran Jaenudin, Ir. Ms

logo.jpg
Disusun oleh :

Dewi Kartika Sari       (112080046)    2B


Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Ekonomi
Universitas Swadaya Gunung Jati
Tahun 2013/2014




DAFTAR ISI

Daftar Isi .................................................................................................       i
Kata Pengantar ........................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang .............................................................................       iii
1.2  Rumusan Masalah ........................................................................        iii
1.3  Tujuan Penulisan ..........................................................................        iv
BAB II PEMBAHASAN
    2.1 Pengertian Siklus Air ..................................................................         1
    2.2 Sifat dari Air……………………………………………………         1
    2.3 Jenis Siklus Air………………………………………………...          4
    2.4 Proses Siklus Air……........................ …....................................          5
    2.5 Manfaat dari Siklus Air................................................................        6
    2.6 Dampak Siklus Air terhadap kehidupan………………………..         9
    2.7 Pandangan Islam mengenai Siklus Air…………………………         12
BAB III PENUTUP
                           3.1 Kesimpulan ..................................................................................         16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................        17





i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah Swt karena atas ridho dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Siklus Air di Alam”.
Alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan moral dari berbagai pihak. Maka dari itu saya ucapkan Terima Kasih kepada Pak Amran selaku dosen pembimbing kami yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari dari makalah yang saya buat ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga kami mengharap kritik dan saran dapat pembaca berikan agar pembuatan makalah ini terlihat sedikit sempurna.
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi kita semua, khususnya para mahasiswa FKIP pendidikan ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati, sebagai bahan pembelajaran dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.

Cirebon, 22 Maret 2014

                                                                                                                                Penyusun





ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Siklus Air di Alam”, yang tentu sangat berperan penting bagi kelangsungan hidup, baik manusia, hewan ataupun tumbuhan yang ada di bumi. Dengan adanya air, maka makhluk hidup tentu dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya yang berkaitan dengan konsumsi, produksi maupun distribusi air terhadap dirinya maupun lingkungannya.
Peredaran air di alam sangat mempengaruhi proses sirkulasi air, dimana air yang pada awalnya berasal dari atmosfir dan akan menuju ke bumi melalui proses terjadinya hujan dan terus terjadi secara berulang-ulang selama berlangsungnya kehidupan manusia di muka bumi. Turunnya hujan tersebut merupakan salah satu bentuk rezeki yang diberikan oleh Sang Pencipta, yang akan berguna bagi mahluk hidup dalam proses kehidupannya. Contohnya pada musim tanam, tumbuhan memerlukan air untuk berkembang dan berbuah, begitu juga dengan kelangsungan hidup manusia dan hewan.  Namun seharusnya kita sebagai mahluk hidup yang dikaruniai akal dan pikiran, harus lebih peka terhadap hal tersebut. Dengan memanfaatkan penggunaan sebaik mungkin, sesuai kebutuhan dan menjaga lingkungan yang berkaitan dengan proses siklus air di alam.
1.2  Rumusan Masalah
Makalah ini berjudul Siklus Air di Alam. Adapun yang menjadi ruang lingkup permasalahan dalam pembahasan makalah ini meliputi:
a.       Apakah yang dimaksud dengan air dan siklus air?
b.      Bagaimana sebenarnya sifat-sifat dari Air?
c.       Sebutkan jenis-jenis dari Siklus Air?
d.      Bagaimanakah Proses terjadinya Siklus Air?
e.       Apakah manfaat dari adanya Siklus Air bagi kehidupan ?
iii
f.       Jelaskan dampak dari adanya Siklus Air terhadap kehidupan?
g.      Bagaimana Pandangan Islam mengenai Siklus Air?

1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Selain itu untuk memberikan informasi serta menambah pengetahuan atau wawasan kepada para mahasiswa mengenai masalah yang ada dalam Siklus Air di Alam, terutama tentang : (a) Pengertian dari air, siklus air,(b) Sifat-sifat dari Air, (c) Jenis-jenis dari Siklus Air, (d) Proses terjadinya Siklus Air, (e) Manfaat dari Siklus Air, (f) Dampak Siklus Air terhadap kehidupan, (g) Pandangan Islam mengenai Siklus Air.














iv


BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Siklus Air
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Menurut Sayyid Qutb, Air adalah dasar dari suatu kehidupan dan merupakan satu unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan hingga manusia pun menantikan kedatangannya.
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Hidrologi berasal dari bahasa Yunani, Hydrologia, yang berarti "ilmu air". Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cairan, padat, gas) pada, dalam atau diatas permukaan tanah termasuk di dalamnya adalah penyebaran daur dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimia, serta hubungannya dengan unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri. Siklus hidrologi menurut Suyono (2006) adalah air yang menguap ke udara dari permukaan tanah dan laut, berubah menjadi awan sesudah melalui beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan laut atau daratan. Sedangkan siklus hidrologi menurut Soemarto (1987) adalah gerakan air laut ke udara, yang kemudian jatuh ke permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya mengalir ke laut kembali.
2.2 Sifat-sifat dari Air
Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air sebagai zat cair mempunyai sifat-sifat tertentu, diantaranya adalah :
a.       Air akan Menempati Ruang dan Mempunyai Massa
Air mempunyai sifat menempati ruang,contohnya air yang dituangkan pada gelas maka air itu akan menempati ruang dalam gelas, begitu juga air yang dituangkan kedalam botol maka air akan menempati ruangan dari botol.
b.      Permukaan Air yang Tenang Selalu Datar
Permukaan air selalu datar jika air dalam keadaan diam dan tenang. Berbeda dengan partikel gas yang tidak akan bisa diam dan tenang. Sifat Air yang datar ini biasanya dimanfaatkan untuk mengetahui kedataran suatu benda. Misalnya, pekerja bangunan mengukur kedataran bangunan dengan menggunakan selang plastik bening yang kecil dan berisi air. Alat pengukur kedataran suatu tempat tersebut dinamakan Waterpass. Waterpass sangat mudah digunakan dan umumnya digunakan berdasarkan padad gelembung udara di dalam tabung kaca kecil yang berisi air.
c.       Air Mengalir dari Tempat yang Tinggi ke Tempat yang Lebih Rendah.
Air hujan yang jatuh di atap rumah mengalir dari tempat yang tinggi (genting) ke tempat yang lebih rendah. Air yang berasal dari gunung akan mengalir ke sungai dan akhirnya menuju ke laut. Gunung merupakan dataran yang tinggi sedangkan laut adalah dataran yang paling rendah. Hal ini disebabkan letak pegunungan lebih tinggi daripada laut. Namun, ada juga air yang mengalir dari tempat rendah ke tempat tinggi. Hanya saja, ini bukan merupakan sifat air karena dibantu oleh dorongan atau tenaga benda lain. Contohnya air mancur dan lain-lain.
d.      Air dapat Melarutkan berbagai Zat
Air adalah pelarut yang penting karena dapat melarutkan zat-zat tertentu. Yang dimaksud larut dalam air, yaitu dapat menyatu dengan air. Sifat tersebut dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
e.       Air Menekan ke Segala Arah 
Air akan menekan seluruh benda yang bersentuhan dengan air. Salah satu contoh lain adalah beratnya tubuh seorang penyelam yang akan menyelami sebuah lautan. Tentu saja iya, karena makin dalam permukaan air makin besar juga tekanan yang dihasilkan oleh air tersebut. Di bawah laut tekanan air akan menekan dengan kuat penyelam, jika mereka masuk terlalu dalam. Itulah sebabnya, para penyelam harus memakai pakaian dan alat khusus untuk melindungi tubuh mereka dari tekanan air.
f.       Air Meresap Melalui Celah-Celah Kecil
Sifat air yang lain adalah air dapat meresap melalui celah-celah kecil. Celah-celah kecil itu disebut pori-pori. Ada benda yang mempunyai celah-celah kecil (pori-pori) sehingga air dapat meresap melalui celah-celah kecil tersebut. Peristiwa ini disebut Kapilaritas. Air dapat meresap di suatu benda bergantung pada jenis benda yang diresapinya. Ada benda yang tidak memiliki celah-celah kecil atau pori pori. Contohnya adalah kaca, porselen, seng , dan plastik. Benda yang tidak mempunyai celah- celah kecil disebut benda kedap air.Air tidak akan bisa meresap pada benda kedap air tersebut.
g.      Air dapat berubah Wujud
Air dapat berubah wujud atau berubah bentuk. Air dapat ditemui dalam tiga wujud, yaitu cair, padat, dan gas.
Berikut gambar perubahan wujud tersebut :
h.      Kegunaan Air yang bergerak dalam kehidupan sehari-hari.
Air yang bergerak dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai alat angkut, pembangkit tenaga listrik, serta sarana olahraga dan rekreasi.
Air dapat mengangkut kayu-kayu atau perahu yang melewati sebuah sungai dengan mengikuti arus aliran air. Kayu-kayu tersebut diikat membentuk sebuah rakit dan akan hanyut mengikuti aliran sungai. Air dapat dijadikan sebagai pembangkit tenaga listrik dikarenakan oleh adanya tenaga gerak yang dimiliki oleh air. Contohnya adalah air terjun dan kincir air. Air sebagai Sarana Olahraga dan Rekreasi. Gerakan air yang mampu bergerak dimanfaatkan oleh peselancar, arung jeram, maupun berenang dan seluncur air.
2.3  Jenis Siklus Air
Dalam realitanya ternyata siklus air memiliki beberapa hal yang membedakan dari jenis satu dengan yang lainnya, sehingga dijelaskan dan diketahui bahwa air mengalami perputaran atau siklus yang dibedakan menjadi tiga jenis. Berikut ini adalah macam-macam dan tahapan Proses Siklus Air :
1. Siklus Pendek / Siklus Kecil, prosesnya antara lain :
a. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
b. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
c. Turun hujan di permukaan laut
2. Siklus Sedang
a.  Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
b. Terjadi kondensasi
c. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
d. Pembentukan awan
e. Turun hujan di permukaan daratan
f. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
3.      Siklus Panjang / Siklus Besar
a.  Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
b.Uap air mengalami sublimasi
c. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
d. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
e. Pembentukan awan
f. Turun salju
g. Pembentukan gletser
h. Gletser mencair membentuk aliran sungai
i. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut
2.4. Proses terjadinya Siklus Air
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda, antara lain yang pertama adalah Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es. Yang kedua adalah Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.dan yang ketiga adalah Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
2.5 Manfaat dari Siklus Air
      Siklus hidrologi ini merupakan siklus alami yang banyak mengandung manfaat. Manfaat siklus hidrologi diantaranya :
a.       Wash Biosfer
Biosfer merupakan tempat hidup makhluk hidup tumbuhan, hewan termasuk manusia. Biosfer terdiri dari litosfer (batuan/daratan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara). Dalam perjalanannya siklus hidrologi melewati ke tiga tempat tersebut, yaitu litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Air merupakan pelarut universal yang sangat baik, apa yang apa yang dilalui akan dilarut oleh air, kecuali cairan seperti minyak. Pada saat pertama kali air mengalami siklus hidrologi, air sungai, laut, danau, dsb mengalami penguapan. Hasil penguapan merupakan air yang relatif bersih. Air bersih ini sebagai bahan dasar untuk mencuci biosfer. Ketika perjalanan ke atmosfer, air akan melarut partikel debu,  gas (NOx, SOx), aerosol, fume, fog dsb, demikian juga ketika air menjadi titik air awan ataupun presipitasi. Semua yang ada di atmosfer dilarutkan dan diikat oleh air untuk dibawa  ke permukaan bumi, sehingga atmosfera menjadi bersih alami. Awan di atmosfer merupakan air yang bermuatan listrik sehingga pertemuan awan yang satu dengan lainnya menimbulkan kilat maupun petir. Petir sangat bermanfaat untuk terjadinya fiksasi sehingga terbentuk N2 yang berguna pada siklus Nitrogen. Sebelum mencapai permukaan tanah air hujan sebagian mengenai dedaunan yang telah tertutup debu atau partikel Pb pada tanaman di jalan raya, debu kapur pada daerah industri kapur, semen, dsb akan terbersihkan, sehingga daun dapat melalukan fotosintesis dengan sempurna, stomata daun akan terbuka, penguapan daun menjadi tidak terganggu. Demikian juga perlakukan terhadap atap rumah. Bentuk dan posisi daun beraneka ragam, sangat mempengaruhi jatuhnya air hujan ke tanah. Air hujan yang jatuh ke bumi dengan kekuatan gravitasi tertentu akan membuka sebagian tipis lapisan topsoil. Air yang jatuh di daratan sebagian mengalami perkolasi masuk dalam tanah sebagai air tanah dan sebagian lagi sebagai air permukaan (run off). Pada saat mengalir, air akan melarutkan unsur-unsur mineral yang terdapat pada batuan tanah. Air di permukaan akan melarutkan unsur hara pada permukaan tanah, termasuk sisa atau kelebihan kegiatan pertanian, permukiman dan industri. Ketika air sungai masuk daerah permukiman, air akan melarutkan limbah domestic, misalnya detergen, minyak, ekskreta, sampah, dll. Ketika memasuki daerah pertanian sisa-sisa pupuk dilarutkan, pestisida, dsb. Masuk daerah industri akan melarutkan limbah industri, misalnya minyak, pewarna, amoniak, dsb. Sedangkan air tanah baik air tanah bebas ataupun air tanah tertekan mengalir menuju lautan dengan melarutkan mineral batuan yang ada pada tanah.Semua aliran air akhirnya terhenti pada danau atau laut. Endapan-endapan mineral yang berlebihan menimbulkan air laut penuh dengan unsur-unsur mineral, salah satunya garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin. Bahan bawaan air lainnya akan diendapkan secara berlahan di dasar laut. Unsur-unsur hara batuan tanah akan di dorong dengan gelombang laut menuju pantai sehingga terbentuk delta daratan yang subur. Bahan-bahan unsur pencemaran yang terbawa air secara alaminya akan terdegradasi dengan sendiri selama tidak melebihi ambang batas kemampuan air atau air akan melakukan mekanisme pencucuian dirinya sendiri.  
b.      Water Move Position
Jumlah air di bumi relatif stabil, tidak bertambah tidak berkurang, hanya posisi / tempat dan kualitasnya yang berubah. Air secara keseluruhan yang ada di dunia sebanyak 1.362.000.000 km3, yang terdiri samudra (97,2%), es/gleser (2,15%), air tanah (0,61%), air permukaan (0,05%), danau air tawar (0,009%), laut / danau asin (0,008%), sungau, atmosfera, dll (0,073%) (Lamb James C dalam Juli Soemirat, 1996, 79). Jadi air yang dapat dimanfaatkan langsung sekitar 2,8% air di dunia. Secara teoritis semua air di bumi kondisinya statis, oleh karena panas matahari, panas bumi, tinggi rendah permukaan bumi, sehingga air bergerak mengikuti hokum siklus hidrologi. Secara langsung siklus hidrologi memutar atau memindahkan air dari berbagai tempat. Semula di daratan, di lautan, dipindahkan ke udara, ke tanah dsb.  Pada masing-masing tempat / posisi air memiliki kemanfaatan yang berbeda-beda, tergantung dari kemampuan manusia mendayagunakan. Menurut Lamb James C (Juli Soemirat, 1996, 79), air yang ikut sirkulasi siklus hidrologi hanya 521.000 km3/th(0,038% total keseluruhan air). Sirkulasi air dalam proses siklus hidrologi pada evaporasi/penguapan sebanyak 521.000 km3 /th yang berasal dari 84% evaporasi lautan dan 14% evaporasi daratan, namun ketika presipitasi yang jatuh ke lautan 80% dan 20% jatuh ke daratan. Dibanding antara proporsi evaporasi dan presipitasi di daratan ada beda 6% atau sekitar 31.260 km3/th. Keadaan tersebut dikarenakan di daratan terdapat gunung-gunung dan bukit-bukit dataran tinggi yang dapat menahan awan dan terjadi kondesasi serta presipitasi di daerah pegunungan, sehingga air akan mengaliri sungai dan air bawah tanah menuju dataran rendah sampai ke laut. Di dataran rendah yang datar dan lautan secara acak adalah seimbang antara evaporasi dan presipitasi. Kondisi kelebihan presipitasi dari evaporasi tersebut seimbang dengan air sungai atau air bawah yang mengalir sampai menuju atau masuk ke laut (Juli Soemirat, 1996, 79).
c.       Water Suply
Air  yang ikut sirkulasi siklus hidrologi hanya 521.000 km3/th, yang berarti 1,427.1015 liter/hari. Bila penduduk bumi 6 milyar dan  kebutuhan air 200 liter/hari, maka akan membutuhkan air 1,2.1012 liter/hari, sedangkan air yang ikut sirkulasi sebesar 1,427.1015 liter/hari. Jadi masih ada kelebihan air yang dimanfaatkan oleh tumbuhan dan hewan lainnya yang tidak akan mengganggu kondisi air yang sedang mengalir di sungai, air bawah tanah, danau, dan keberadaan laut. Dalam sirkulasi hidrologi, air melalui berbagai tempat. Terutama di daratan baik yang melalui permukaan atau bawah tanah. Berdasarkan hitungan di atas jumlah air sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan manusia, hewan ataupun tumbuhan. Namun memang tiap daerah berbeda-beda kualitas dan kauntitasnya, ada kekurangan, kecukupan dan kelebihan, tetapi secara total masih sangat mencukupi. Penduduk pegunungan tidak perlu menuju laut untuk memenuhi kebutuhan airnya, cukup menanti hujan atau aliran permukaan atau mengambil di pancuran atau di telaga. Pendudukan perkotaan yang datar, cukup mengambil air dari air bawah tanah atau menjernihkan dari air permukaan. Semua kebutuhan air tercukupi baik dari segi jumlah maupun tempatnya.
d.      Resource Life
Air  merupakan kebutuhan mutlak setiap makluk hidup. Tanpa ada air mustahil ada  kehidupan. Setelah bumi terbentuk,  kemudian mendingin mengkerut, mulai terbentuk air yang mengisi keriput-keriput bumi. Titik air baru terbentuk sebagai aktifitas gunung berapi. Air saat itu masih tawar dan belum ada  kehidupan. Kemudian karena adanya panas matahari, panas bumi dan sifat air mulailah terbentuk  penguapan, awan, hujan, air tanah, sungai danau, dan  laut,  sehingga sempurnalah siklus hidrologi. Kehidupan  pertama kali terbentuk dari adanya petir dari pertemuan dua awan, yang mengenai permukaan air tawar, sinar ultra violet, panas dan sinar radiasi (Hendro Darmodjo, 1984/1985, 4). Saat itu mulailah terbentuk unsur-unsur kehidupan dan akhirnya terbentuk mahkluk sederhana di dasar air tawar. Kemudian secara evolusi terjadilah makhluk seperti sekarang ini.Sampai sekarang air merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari suatu makhluk hidup atau kehidupan. Suatu mikroorganisme, bijian kurang dapat berkembang atau tidak aktif dalam kondisi kering tidak ada air, ketika air ada bijian mulai tumbuh,  mikroorganisme mulai aktif. Bahkan pada litosfer yang kering kerontang, hampir dapat dipastikan kehidupan di sana berjalan lamban, kurang beraktifitas, lambat berkembang, namun begitu ada air semua kehidupan menunjukkan jati dirinya sebagai makhluk hidup.
e.       Resource Energy
Siklus hidrologi memungkin air hujan jatuh di pegunungan atau dataran tinggi. Oleh karena gravitasi air mengalir menuju tempat yang rendah. Perbedaan ketinggian daratan yang dilalui air akan mengakibatkan kekuatan air untuk mengalir lebih kuat, semakin tinggi menuju ke rendah semakin kuat  kekuatan air. Kekuatan air tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Pada  kekuatan yang cukup oleh penduduk dimanfaatkan untuk memutar kincir, menumbuk, sedangkan pada kekuatan yang besar dapat digunakan untuk memutar turbin penghasil listrik yang dapat dinikmati di rumah kita saat ini.          
f.       Obyek Wisata
Kabut di pegunungan, air terjun, awan yang tebal, hujan gerimis, danau, aliran sungai, sungai bawah tanah, stalaktit,  stalakmit, mata air, sumur artesis, gelombang laut, semuanya merupakan bagian dari siklus hidrologi. Keadaan itu semua terbentuk oleh adanya siklus hidrologi ribuan tahun, dan sekarang keindahannya dapat dijadikan obyek wisata yang menarik. Dapat dibayangkan bila air tidak mengalir mengikuti siklus hidrologi, semua keadaan tersebut di atas tidak akan ada.

2.6 Dampak Siklus Air terhadap Lingkungan
Program Kegiatan Untuk Meningkatkan atau Memperbaiki Daur Air Salah satu cara manusia dalam upaya memperbaiki daur ulang air di bumi adalah sebagai berikut:
1.      Dengan menjaga sanitasi lingkungan, terutama pada pengolahan limbah. Fungsi utama pengolahan limbah adalah memecah kotoran dan menghapus mikroba berbahaya dari air. Limbah tanaman juga memiliki peran untuk bermain dalam menghilangkan bahan kimia berbahaya dari air. Campur tangan manusia dalam siklus hidrologi dapat menyebabkan masalah yang sama dan terkait. Misalnya, pengalihan air sungai untuk irigasi banjir memiliki dampak besar pada tabel air tanah setempat, dengan mengisi kembali akuifer secara lokal oleh kebocoran dari kanal dan sawah irigasi, seperti irigasi banjir telah memberikan cara untuk irigasi sprinkler selama beberapa dekade terakhir.Dibagian padat penduduk dunia, air melewati sistem sanitasi merupakan proporsi yangsubstansial dari aliran air di sungai. Hal ini untuk mencegah terjadinya pencemaran air permukaan dan air tanah yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ataupun mahluk hidup lain.
2.      Penggunaan bahan kimia dengan bijaksana, supaya tidak mencemari lingkungan. Hal ini sangat penting karena bahan kimia menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan baik tanah, udara maupun air.
3.      Melakukan eksploitasi atau pertambangan dengan bijaksana dan mengutamakan atau mengedepankan pelestarian lingkungan.
4.      Pembuatan waduk untuk menghindari kekeringan pada waktu musim kemarau dan untuk menampung kelebihan air di waktu musim hujan tiba.
5.      Pengalihan air untuk pembangkit listrik tenaga air.
6.      Melakukan penghijauan pada daerah resapan air dan Stop Illegal Logging, penebangan hutan secara serampangan dan terus menerus akan berakibat fatal terhadap siklus daur air, dimana air hujan yang jatuh ke lahan yang telah gundul tidak mampu lagi deserap oleh tanah, sehingga suplai air tanah lama kelamaan akan berkurang. Hutan yang telah gundul menjadi pemicu terjadinya bencana alam, seperti banjir bandang, dan tanah longsor. Tidak kah kita merasa iba terhadap saudara-saudara kita yang
7.      Pembuatan teras dalam pengelolaan lahan dapat meningkatkan laju infiltrasi dan
menurunkan aliran permukaan. Vegetasi yang ditanam dan serasah yang dihasilkannya akan meningkatkan kekasaran permukaan tanah, sehingga menurunkan laju aliran permukaan dan akhirnya menurunkan energi gerusannya terhadap tanah. Penurunan laju aliran permukaan akan menurunkan jumlah erosi yang terjadi. Pembuatan waduk atau dam untuk mengendalikan banjir dapat mengancam kelestarian biota air. Aliran air yang masuk ke dalam waduk dan membawa hara mineral akibat erosi di bagian hulu sungai, dapat meningkatkan kandungan hara dalam waduk. Peningkatan hara mineral akan memacu pertumbuhan ganggang yang menimbulkan peristiwa etrofikasi dan pada akhirnya mengancam kelestarian biota perairan tersebut. Penjelasan tentang etrofikasi dibahas dalam bagian konservasi tanah dan air.
Dampak positif peran manusia dalam daur air
1.      Skala besar manipulasi manusia air secara signifikan mengubah pola global debit
sungai Perubahan yang dihasilkan di permukaan laut, salinitas laut, dan dalam sifat biofisik dari permukaan tanah pada akhirnya dapat menghasilkan umpan balik iklim.Regulasi manusia dari aliran sungai dan vegetasi kering telah mengurangi limpasan sungai sekitar 324 km/tahun. Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan menurunkan permukaan laut sebesar 0,8 mm /tahun. Angka ini mewakili fraksi yang signifikan dari kenaikan permukaan laut yang diamati dari 1-2 mm / tahun, tetapi berlawanan ar ah. Jadi, kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan, permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya.
2.      Mayoritas manusia yang mempengaruhi proses siklus air di darat. Penyimpanan air di waduk pertambangan air tanah, irigasi, urbanisasi, pembakaran, deforestasi, pemanfaatan lahan basah. Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan menurunkan permukaan laut, kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan, permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya.
Dampak negatif manusia dalam daur air
1.      Penebangan hutan secara berlebihan yang mengakibatkan pengaruh terhadap jumlah resapan air kedalam tanah. hutan yang gundul tidak akan dapat menyerap air sehingga ketika hujan turun air akan mengalir langsung kelaut. karena tidak ada resapan yang terjadi karena hutan gundul, akibatnya laposan atas tanah dan humus terkikis oleh air yang mengalir.Terbukanya permukaan tanah menyebabkan kapasitas intersepsi hujan menurun drastis, hujan yang jatuh langsung memukul permukaan tanah dan memecahkan matriks tanah menjadi partikel tanah yang kecilkecil. Sebagian dari partikel tanah menutup pori tanah dan memadatkan permukaan tanah, sehingga menurunkan kapasitas infilitasi. Dengan menurunnya kapasitas infiltrasi maka jumlah aliran permukaan meningkat dan jumlah aliran air yang menuju ke bawah permukaan untuk mengisi air tanah berkurang. Aliran permukaan menjadi energi yang dapat menggerus partikel tanah di permukaan dan mengangkutnya ke tempat lain sebagai bagian dari proses erosi.
2.      Pembagunan pemukiman yang tidak memperhatikan aspek lahan serapan air,
akibatnya lahan yang seharusnya menjadi tempat serapan air menjadi tertutupi pemukiman, dimana dipastikan sebagian besar halaman pemukiman di tutup oleh jalanan, semen/beton.
3.      Untuk keuntungan dalam hal bisnis, ekonomi, dan sosialisasi masyarakat hutan-hutan banyak di tebangi dan lahan-lahan baru yang telah terbuka di alih fungsikan menjadi lahan industri, perumahan, atau lahan pertanian.

          2.7 Pandangan Islam mengenai Siklus Air
Al-Qur’an telah menyebutkan proses siklus air, dan juga bagaimana terjadinya
      dengan  sangat detail. Penyebutan itu pun sesuai dengan ilmu pengetahuan modern.  
     Pada saat ayat-ayat ini turun, mayoritas orang masih berkeyakinan bahwa yang
     menurunkannya adalah dewa hujan.

      Peran Penting Matahari
      Allah swt. berfirman:
وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا
“Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari).” [An-Naba’: 13].
Cahaya dan panas matahari bertanggung-jawab dalam menguapkan air ke udara, dan membentuk angin.

      Peran Angin
      Allah swt. berfirman:
وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuhan, awan) dan Kami turunkan hujan dari langit.” [Al-Hijr: 22].
Angin yang menggiring awan, mengawinkan ion-ion dalam awan sehingga bisa turun hujan.

      Pembentukan Awan
      Allah swt. berfirman:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ
 جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ     
“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung… maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya.  Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” [An-Nur: 43].

     Cadangan Air Tanah
     Allah swt. berfirman:
فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ
“Dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” [Al-Hijr: 22].
Air tersimpan dalam bumi ratusan tahun, tapi tidak rusak. Berbeda dengan kalau kita yang menyimpannya.

     Distribusi Air
     Allah swt. berfirman:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ
مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِأُولِي الْأَلْبَابِ
“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya… lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” [Az-Zumar: 21].
Setelah turun, air tidak hilang begitu saja. Tapi diserap bumi, lalu keluar dalam bentuk mata air. Dedaunan tidak selamanya hijau, air yang dikandungnya harus kembali mengalami siklus. Daun yang kering itu setelah proses ribuan tahun akan berubah menjadi minyak.

     Peran Penting Sungai
     Allah swt. berfirman:
وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” [Al-Furqan: 53].
Sungai yang mensuplai air laut, sumber air terbesar yang diuapkan ke udara. Tanpa adanya sungai, laut pun akan kering, dan tidak akan ada uap air yang terbang ke udara. Dari lautlah air akan diuapkan.

      Peran Gunung
      Allah swt. berfirman:
وَجَعَلْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ شَامِخَاتٍ وَأَسْقَيْنَاكُمْ مَاءً فُرَاتًا
Dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air yang tawar?”[ Al-Mursalat: 77].
Gunung berperan dalam pembentukan awan, sehingga daerah pengunungan adalah daerah yang paling sering disirami hujan. Selain itu, gunung berfungsi dalam menyimpan dan mendistribusikan air.

      Hukum Alam yang Akurat          
      Allah swt. berfirman:
وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ وَإِنَّا عَلَى ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ
“Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air Itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.” [Al-Mu’minun: 18].
Kata (بقدر) menunjukkan sistem dan akurasi. Semua proses turunnya hujan itu terjadi dengan teori yang sangat akurat. Ada sedikit ketimpangan, akan berpengaruh kepada bencana. Tidak ada istilah curah hujan yang yang terlalu besar. Karena ayat di atas menyebutkan bahwa air yang diturunkan hujan sama dengan air yang diuapkan ke langit. Tidak ada istilah berlebihan, karena semua sudah diukur oleh Allah swt. Terjadinya banjir pada sebuah negeri adalah karena kesalahan yang dibuat tangan manusia sendiri. (msa/dakwatuna)
           












                                                                      

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Siklus Air merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi dibumi, dimana  terjadinya perputaran daur air secara terus-menerus yang berlangsung sampai kehidupan mahluk hidup di muka bumi.
Banyak para ilmun yng meneliti kegiatan daur air atau siklus air di alam untuk meneliti dan mencari ilmu tentanf fenomena-fenomena yang terjadi di alam. Hal tersebut wajar dilakukan oleh manusia, karena manusia dikaruniai akal dan pikiran oleh Allah untuk digunakan sebaik mungkin, salah satunya dengan mencari ilmu dan mengobati rasa keingintahuan manusia yang terus bermunculan, sehingga setelah ia mengetahuinya ia harus mensyukuri atas kekuasaan Allah segala yang ada di langit dan bumi seisinya dapat diatur sedemikian rupa, yang mana hal tersebut hanya dapat dilakukan oleh Sang Pencipta dan Maha Kuasa yaitu Alaah Swt.
Semua fenomena alam mengenai siklus air telah banyak tertulis dalam kitab suci kita umat islam, yaitu kitab suci Al-Qur’an, didalam Al-Qur’an dibahas tentang proses terjadinya siklus air, kegunaan bagi mahluk hidup, kerusakan atas ulah manusia dan lainnya. Dimana hal tersebut jika kita kaji lagi merupakan petujuk dari Allah bagi umat manusia sebagai satu-satunya mahluk yang diciptakan dengan akal dan pikirannya untuk berperan sebagai khalifah yang melakukan tugasnya dengan mengolah alam dan melindunginya dari kerusakan-kerusakan yang mungkin sebenarnya dilakukan oleh manusia-manusia itu sendirian.




DAFTAR PUSTAKA

             http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air


Tidak ada komentar:

Posting Komentar